Lumia
Tapi buat yang merhatiin mungkin bertanya-tanya: kenapa saya kadang 'lepas jadwal' (sering ngetwit di luar prime time) dan lama-lama malah ga ngetwit lagi.
Alasannya sederhana: saya gak mau (lagi).
Belum ada sebulan saya sudah bisa bilang kalau smartphone itu jelek. Bukan secara keseluruhan; hardware-nya sangat bagus kok (menurut saya premium malah), tapi OS-nya gembel.
Untuk urusan smartphone, saya heavy user. Saya gunakan smartphone untuk internetan, sebagai agenda, sebagai penunjuk jalan, dll. Dan ketika smartphone itu gak bisa memenuhi ekspetasi saya, saya sungguh sangat amat kecewa sekali banget.
Saya tidak tahu kondisi Windows Phone 8 sekarang seperti apa (kabarnya ada update Amber?). Tapi yang jelas tidak lama setelah saya kapok menggunakan Lumia 720, berita ini keluar.Saking kecewanya sama Lumia saya sampai memutuskan untuk menghentikan kegiatan promosi yang saya lakukan agar tidak ada lagi orang yang kecewa.
Review dari smartphone Windows Phone 8 selama ini sering ditutup dengan kesimpulan berikut "sebagai pertimbangan, aplikasi untuk platform Windows Phone 8 belum sebanyak Android atau iOS". Mungkin reviewernya berusaha sopan. Karena pada kenyataannya selain jumlahnya sangat sedikit, aplikasi yang sudah ada pun berjalan tertatih-tatih. Whatsapp dan LINE berjalan sangat lambat di Lumia 720 saya.
Ngeselinnya Windows Phone gak cuma sebatas aplikasi loh. Pas saya mau jual Lumia 720 saya, smartphone itu malah ngebrick selama sejam lebih. Penyebabnya? Cuma karena saya 'factory reset'. Kalo gak percaya, coba deh Googling "Lumia factory reset problem" biar yakin kalo 'musibah' yang saya alami bukan karena saya saja yang sial mendapatkan produk cacat. Banyak ponsel Windows Phone yang bermasalah.
Kalau kamu terlanjur ngebrick Lumia-nya karena factory reset, coba hard reset deh (tekan volume down + power button selama 5 detik lalu lepas). Kalo gak bisa juga, bawa ke Nokia Care/Center aja gih.
Sebelumnya saya pengguna Android dan problem lemot atau ngebrick pas factory reset gak pernah saya alami meski ponselnya murah (harga sejutaan). Jadi saya beneran kapok sama Windows Phone.
Kesalahan bukan di Nokia, tapi Microsoft. Nokia sudah membuat ponsel dengan hardware yang hebat di Lumia 720: kameranya superb dan aplikasi petanya bagus. Sayang saya pakai smartphone bukan cuma untuk foto-foto doang. Secara keseluruhan, bagi saya Windows Phone 8 cuma sedikit lebih baik dari OS BlackBerry; dan kalah jauh dari Android atau iOS.
Dan kemarin, saya baca berita ini. Gak heran kalau Microsoft nekat membeli Nokia dengan harga mahal. Kebayang kalau Nokia sampai beralih ke OS lain dan berhenti memproduksi Windows Phone, artinya Microsoft dapat tamparan keras.
Followers twitter saya mungkin ingat saya pernah ikut mempromosikan ponsel Lumia. Iya saya dibayar. Tapi buat yang merhatiin mungkin be...